- Kecerdasan Buatan (kecerdasan buatan / AI)
OpenAIkembali menunjukkan tajinya. Kali ini yang menjadi korban adalah sebuah tim
esports Dota 2bernama OG.
OG bertanding lawan OpenAI dalam pertandingan bertajuk OpenAI Lima Final yang digelar di San Francisco, Amerika Serikat. OG sendiri beranggotakan lima orang pemain Dota 2 profesional, yang belum lama ini memenangkan kompetisi bernama Internasional yang berhadiah total USD 25 juta.
OG membutuhkan bot OpenAI Five, yang dibor menggunakan teknik pembelajaran penguatan yang mendalam. Maksud dari teknik ini adalah bot tidak diajari cara bermain gamenya, diberikan izin untuk permainan, di mana mereka berlaith keras menggunakan sistem hadiah dan berbagai hubungan insentif lain.
"OpenAI Five dmenggunakan sistem memperkuat pembelajaran, yang berarti kami tidak membuat kodenya untuk bermain. Kami menggunakan untuk belajar. Dalam eksistensinya selama 10 bulan ini, mereka sudah memainkan Dota 2 selama 45 ribu tahun," ujar Greck Brockman, ketua sekaligus co-founder OpenAI.
Dalam pertandingannya melawan OG yang menggunakan metode terbaik dari ketiganya, OpenAI Five langsung memenangkan pertandingan. Mereka bahkan berjuang menghabiskan uang dalam game-nya untuk menghidupkan pahlawan-nya yang mati pada awal-awal pertandingan.
Menurut Brockman, AI-nya memang punya strategi untuk memenangkan pertandingan dalam waktu singkat. Pasalnya mereka memang tidak bisa menguasai pertandingan yang sudah terlanjur terlalu lama.
Hal ini pun dibuktikan dalam pertandingan tersebut, di mana OpenAI Five dapat mengalahkan OG dalam waktu sekitar 30 menit, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Senin (15/4/2019).
Dalam pertandingan kedua, OpenAI semakin menunjukkan kemampuannya dengan menyelesaikan pertandingan dalam waktu lebih cepat dari yang dibutuhkan pada pertandingan, bahkan tak sampai setengahnya.
(asj / krs)
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar