Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS)
melaporkan hasil
ekspordan
imporserta neraca perdagangan pada Maret 2019.
Kepala BPS Suhariyanto mengumumkan hasil ekspor dan impor berserta neraca dagang di Gedung BPS, Senin (15/4/2019).
Pada Maret 2019, nilai ekspor Indonesia mencapai US$ 14,03 miliar atau turun 10,01% year on year. Secara month to month atau bulanan nilai ekspor naik 11,71%.
Suhariyanto memberikan catatan yang mempengaruhi ekspor-impor Maret 2019. Di antaranya, ICP (Minyak Indonesia) meningkat di Februari 2019 sebesar US$ 61,31 per barel dan pada Maret 2019 meningkat lagi ke US$ 63,60 barel per hari.
Komoditas yang mengalami kenaikan harga di antaranya Karet, Nikel dan Tembaga dari Februari ke Maret 2019. Sementara Saiwit dan Batubara mengalami penurunan.
Lebih jauh Suhariyanto mengatakan nilai ekspor mengalami penurunan (yoy) di semua kelompok. Di antaranya :
- Migas turun 18,33% jadi US$ 1,09 miliar.
- Pertambangan dan lainnya 15,37% jadi US$ 2,36 miliar.
- Industri pengolahan turun 7,84% jadi US$ 10,31 miliar.
- Industri Pertanian turun 3,91% jadi US$ 0,27 miliar.
- Sehingga total ekspor 2019 : US$ 14.03 miliar
Berikut impor Indonesia menurut penggunaan barang:
- Barang Modal turun 0,81% jadi US$ 2,2 miliar.
- Bahan Baku 6,78% jadi US$ 10,14 miliar.
- Barang Konsumsi 4,46% jadi US$ 1,15 miliar.
- Total Impor : US$ 13,49 miliar.
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar