Jakarta, CNN Indonesia -- Lebih dari 2 ribu orang telah menandatangani petisi 'Recall
Lokal' yang dicetuskan oleh Andreas Priyanto melalui platform
change.org. Petisi ini, yang isinya mengenai pengalaman pribadi, sudah ditayangkan sejak Rabu (10/4).
Di dalam petisi, Andreas menjelaskan ada tiga keluhan soal PCX lokal, yakni:
1. Gredek di rpm rendah
2. Tarikan gas berat dan kasar di rpm rendah
3. Motor mendadak mati
Andreas juga menuliskan pengalaman pribadinya bermasalah menggunakan PCX.
"Hari sabtu tanggal 06 April 2019 sekitar pukul 20:00 motor PCX saya tiba tiba mati, kunci kontak (knop) tidak bisa diputar ke posisi ON dari posisi OFF dan indikator lampu tidak menyala padahal indikator di remot berwarna hijau. Kemudian saya mencoba mencoba menekan tombol alarm dan tombol answer-back secara bergiliran, namun buzzer berbunyi pelan (dalam keadaan normal bunyinya keras).Motor ini saya gunakan dari rumah untuk membeli nasi padang di dekat perumahan, motor saya matikan dengan cara memutar knop di posisi OFF dan saya tinggal sekitar 5-10 menit sambil menunggu pesanan saya selesai. Pada saat hendak kembali ke rumah saya memutar knop kearah ON namun tidak bisa, letak smart keyy ada di kantong celana saya.Mengalami hal tersebut saya binggung harus berbuat apa dan langsung menghubungi kontak Honda Astra Care di Facebook serta di Instagram. Saya juga menghubungi kepala mekanik Honda Wing Simpang Dukuh Surabaya. Namun belum direspon karena sudah malam."Sebelum kejadian mogok itu, Andreas mengatakan pada pagi hari telah mengklaim garansi servis di AHASS Simpang Dukuh Surabaya mengenai 'gredek' yang pernah dia keluhkan. Servis itu disebut dilakukan pada 31 Maret 2019.
Setelah servis dikatakan 'gredek' belum muncul, "tetapi tarikan gas terasa lebih berat dari sebelumnya dan suara gas kasar serta konsumsi bahan bakar lebih boros dari sebelumnya".
"Saya ingin pertanggungjawaban, terutama masalah PCX yang tiba tiba mati dari pihak PT Astra Honda Motor karena sangat merugikan saya sebagai konsumen. Serta merugikan banyak konsumen pengguna Honda lainnya yang mengalami hal serupa," tertulis di petisi itu.
Hingga Minggu (14/4) petisi ini sudah didukung 2 ribu orang. Pada Senin pukul 11.00 petisi ini sudah ditandatangani 2.106 orang.
CNNIndonesia.com sudah meminta tanggapan dari Direktur Pemasaran Astra Honda Motor (AHM) Thomas Wijaya terkait petisi ini, namun belum ada respons. Keterangan resmi juga belum bisa didapat dari Deputy Head of Corporate Communication AHM Ahmad Muhibbuddin.
Permintaan recall skutik PCX dari Andreas bukan yang pertama terjadi di Indonesia. Sebelumnya ramai konsumen Honda meminta penggantian komponen suspensi karena dianggap bermasalah, namun AHM pernah menjelaskan suspensi itu tidak bermasalah atau cacat produksi hingga recall tidak dibenarkan.
[Gambas:Video CNN] (ryh/fea)
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar