Humas IAIN Parepare--- Sekali layar berkembang pantang surut ke belakang. Petuah Bugis-Makassar ini menggambarkan kegigihan perjuangan mahasiswa IAIN Parepare, Hardiyanti Patangngari. Dua kali gagal pada ajang seleksi Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) dua tahun berturut-turut, tak membuatnya patah arang. Tahun 2019, Hardiyanti kembali mempertaruhkan peruntungannya bersama dengan pemuda pemudi Indonesia lainnya dalam ajang ini. Akhirnya, berbekal pengetahuan dan pengalaman, Hardiyanti Patanggari berhasil merebut satu tiket sebagai peserta Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) 2019 setelah melewati berbagai macam tes yang digelar pada beberapa titik lokasi di Makassar. Hardiyanti lulus mewakili Sulawesi Selatan dalam Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) 2019 Kementerian Pemuda dan Olahraga RI ke Jepang.
“Saya banyak evaluasi diri setelah ikut seleksi dua tahun lalu
berturut-turut hanya sampai di top five. Dari situ saya terus memperbaiki
apa-apa yang kurang di seleksi pertama juga kedua, dan Alhamdulillah my last
shot ini sangat bersyukur dapat menjadi delegasi utama ke Jepang,” terang
Hardiyanti yang juga Duta Parawisita Kota Parepare, seperti yang dikutip Pijarnews.com,
28 April. Seleksi PPAN Kemenpora RI di Sulawesi Selatan diikuti oleh 120 lebih
peserta dari berbagai daerah. Peserta yang lolos mewakili Sulawesi Selatan
yakni, Hardiyanti Patangngari ke Jepang, Heri Kurniawan ke Singapura, dan St.
Aisyah ke Korea.
Hardiyanti Patangngari adalah mahasiswa IAIN Parepare yang baru menyelesaikan studinya dua bulan lalu pada Fakultas Tarbiyah Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Dalam lingkungan kampus, Hardiyanti dikenal oleh rekan dan dosennya sebagai sosok mahasiswa yang cerdas dan berprestasi. “Dia mahasiswa yang rajin, cerdas dan cukup berprestasi. Kemampuan komunikasi dan bahasanya cukup baik, khususnya bahasa Inggris. Dalam catatan akademik, Hardiyanti menyelesaikan studinya dengan IPK 3,91. Selain prestasi akademik, dia juga aktif dalam kegiatan organisasi dan pernah terpilih sebagai Duta Parawisata Kota Parepare” kata Mujahidah, Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Inggris saat dimintai testimonya di ruang kerjanya, 29 April.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Muhammad Saleh ketika dikonfirmasi menyampaikan apresiasi dan rasa bangganya atas prestasi yang diraih oleh salah satu mahasiswanya tersebut. “Kita bangga, jika mahasiswa atau pun alumni kita bisa berprestasi di luar. Itu berarti mereka berhasil memperoleh bekal pengetahuan melalui proses pembelajaran di kampus ini”, katanya mengapresiasi.
Kegiatan Pertukaran Pemuda Antar Negara (PPAN) merupakan program
nasional yang diselenggarakan
oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dengan pemerintah di negara tujuan. Program
ini sudah berlangsung selama +/- 40 tahun dan sudah melahirkan banyak alumni,
di antaranya adalah Azyumardi Azra (mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta/cendekiawan muslim), AM Fachir (Wakil Menteri Luar Negeri RI), Fasli
Jalal (Wakil Menteri Pendidikan & Kebudayaan RI), A. Fuadi (penulis novel
Negeri 5 Menara), dan Andrie Djarot (host Redaksi Pagi Trans 7).
Sejauh ini, ada tujuh program pertukaran yang tergabung dalam
PPAN. Indonesia-Canada Youth Exchange Program (ICYEP) dengan tema community development, Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP) dengan
tema professionalism, Indonesia-Malaysia Youth Exchange Program (IMYEP) dengan
tema media and culture, Indonesia-Korea Youth Exchange Program (IKYEP) dengan
tema cross-cultural understanding, Indonesia-China Youth Exchange Program (IChYEP) dengan tema entrepreneurship, dan Ship for Southeast Asian Youth Program (SSEAYP) dengan
tema leadership. Satu program baru – ASEAN Students Visit India (ASVI) –
fokus pada inovasi di bidang pendidikan dan teknologi. (s.s.).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar