JAKARTA, KOMPAS.com - Selama mudik dan balik Lebaran 2019, PT Jasa Marga (Persero) Tbk memindahkan titik transaksi yang semula di GT Cikarang Utama 1 dari KM 29 ke KM 70 Jalan Tol Jakarta-Cikampek (GT Cikampek Utama) dan ke KM 67 Tol Cipularang (GT Kalihurip Utama).
GT Cikampek Utama digunakan untuk melayani lalu lintas dari dan menuju arah Jawa Tengah sementara GT Kalihurip Utama melayani lalu lintas dari dan menuju Bandung.
Tujuan pemindahan ini untuk meningkatkan kapasitas gerbang tol serta mengurai kepadatan yang terjadi di GT Cikarang Utama.
General Manager Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek, Raddy L. Lukman mengatakan proses pembangunan GT Cikampek Utama sudah berjalan baik dan diperkirakan dapat dioperasikan saat arus mudik berlangsung.
"GT Cikampek Utama ini diharapkan mampu menjadi solusi untuk kepadatan lalu lintas yang sebelumnya kerap terjadi di GT Cikarang Utama 1, dan kami optimis pada saat arus mudik berlangsung, pelayana di GT Cikampek Utama sudah dapat beropeasi dengan baik," ujar Raddy dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (14/4/2019).
-
Selain itu dalam persiapan menghadapi momen mudik dan balik Lebaran, Jasa Marga mencatat ada tiga perhatian utama, yakni kapasitas, keselamatan
(safety), serta
rest area.
Terkait kapasitas, perhatian utama Jasa Marga adalah kapasitas di gerbang tol-gerbang tol.
“Sejak Tol Trans Jawa ini dioperasikan dan ditarifkan di tanggal 21 Januari 2019 lalu, kami pelajari selama dua bulan lebih. Kami evaluasi dan prediksi perhitungan kapasitas saat mudik-balik nanti," ungkap Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani.
"Jadi, semua ini rata-rata kita tambah. Kita tambah ada yang tambahan gardunya permanen, ada yang tambahan gardu yang sifatnya untuk peak season di Lebaran ini,” lanjut dia.
Perhatian utama kedua, lanjut Desi adalah safety. Meski ruas-ruas tol di jaringan Jalan Tol Trans Jawa yang dikelola oleh Jasa Marga serta kelompok usahanya telah mengantongi uji laik, namun pihaknya memperhatikan unsur-unsur keselamatan dan kenyamanan pengguna jalan.
Sementara terkait persiapan rest area mencakup ketersediaan parkir, kapasitas toilet, kondisi tempat ibadah hingga keberadaan SPBU.
"Belum semua selesai. Kami masih punya waktu sekitar satu setengah bulan lagi untuk mengejar kesiapan mudik-balik. Jangan sampai rest area justru menyumbangkan kepadatan. Kemudian antreannya mengganggu lajur. Itu yang harus kita jaga," tutur Desi.
Read More
Tidak ada komentar:
Posting Komentar